Rabu, 22 Agustus 2012

Jenis-jenis Shadaqah


Rasulullah saw. dalam hadits di atas menjelaskan tentang cakupan shadaqah yang begitu luas, sebagai jawaban atas kegundahan hati para sahabatnya yang tidak mampu secara maksimal bershadaqah dengan hartanya, karena mereka bukanlah orang yang termasuk banyak hartanya. Lalu Rasulullah saw. menjelaskan bahwa shadaqah mencakup:

1. Tasbih, Tahlil dan Tahmid

Rasulullah saw. menggambarkan pada awal penjelasannya tentang shadaqah bahwa setiap tasbih, tahlil dan tahmid adalah shadaqah. Oleh karenanya mereka ‘diminta’ untuk memperbanyak tasbih, tahlil dan tahmid, atau bahkan dzikir-dzikir lainnya. Karena semua dzikir tersebut akan bernilai ibadah di sisi Allah swt. Dalam riwayat lain digambarkan:

Dari Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah saw. berkata, “Bahwasanya diciptakan dari setiap anak cucu Adam tiga ratus enam puluh persendian. Maka barang siapa yang bertakbir, bertahmid, bertasbih, beristighfar, menyingkirkan batu, duri atau tulang dari jalan, amar ma’ruf nahi mungkar, maka akan dihitung sejumlah tiga ratus enam puluh persendian. Dan ia sedang berjalan pada hari itu, sedangkan ia dibebaskan dirinya dari api neraka.” (HR. Muslim)

2. Amar Ma’ruf Nahi Mungkar

Setelah disebutkan bahwa dzikir merupakan shadaqah, Rasulullah saw. menjelaskan bahwa amar ma’ruf nahi mungkar juga merupakan shadaqah. Karena untuk merealisasikan amar ma’ruf nahi mungkar, seseorang perlu mengeluarkan tenaga, pikiran, waktu, dan perasaannya. Dan semua hal tersebut terhitung sebagai shadaqah. Bahkan jika dicermati secara mendalam, umat ini mendapat julukan ‘khairu ummah’, karena memiliki misi amar ma’ruf nahi mungkar. Dalam sebuah ayat-Nya Allah swt. berfirman:

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” [QS. Ali Imran (3): 110]

3. Hubungan Intim Suami Istri

Hadits di atas bahkan menggambarkan bahwa hubungan suami istri merupakan shadaqah. Satu pandangan yang cukup asing di telinga para sahabatnya, hingga mereka bertanya, “Apakah salah seorang diantara kami melampiaskan syahwatnya dan dia mendapatkan shadaqah?” Kemudian dengan bijak Rasulullah saw. menjawab, “Apa pendapatmu jika ia melampiaskannya pada tempat yang haram, apakah dia mendapatkan dosa? Maka demikian pula jika ia melampiaskannya pada yang halal, ia akan mendapat pahala.” Di sinilah para sahabat baru menyadari bahwa makna shadaqah sangatlah luas. Bahwa segala bentuk aktivitas yang dilakukan seorang insan, dan diniatkan ikhlas karena Allah, serta tidak melanggar syariah-Nya, maka itu akan terhitung sebagai shadaqah.

Selain bentuk-bentuk di atas yang digambarkan Rasulullah saw. yang dikategorikan sebagai shadaqah, masih terdapat nash-nash hadits lainnya yang menggambarkan bahwa hal tersebut merupakan shadaqah, diantaranya adalah:

4. Bekerja dan memberi nafkah pada sanak keluarganya

Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam sebuah hadits: Dari Al-Miqdan bin Ma’dikarib Al-Zubaidi ra, dari Rasulullah saw. berkata, “Tidaklah ada satu pekerjaan yang paling mulia yang dilakukan oleh seseorang daripada pekerjaan yang dilakukan dari tangannya sendiri. Dan tidaklah seseorang menafkahkan hartanya terhadap diri, keluarga, anak dan pembantunya melainkan akan menjadi shadaqah.” (HR. Ibnu Majah)

5. Membantu urusan orang lain

Dari Abdillah bin Qais bin Salim Al-Madani, dari Nabi Muhammad saw. bahwa beliau bersabda, “Setiap muslim harus bershadaqah.” Salah seorang sahabat bertanya, “Bagaimana pendapatmu, wahai Rasulullah, jika ia tidak mendapatkan (harta yang dapat disedekahkan)?” Rasulullah saw. bersabda, “Bekerja dengan tangannya sendiri kemudian ia memanfaatkannya untuk dirinya dan bersedekah.” Salah seorang sahabat bertanya, “Bagaimana jika ia tidak mampu, wahai Rasulullah saw.?” Beliau bersabda, “Menolong orang yang membutuhkan lagi teranaiaya.” Salah seorang sahabat bertanya, “Bagaimana jika ia tidak mampu, wahai Rasulullah saw.?” Beliau menjawab, “Mengajak pada yang ma’ruf atau kebaikan.” Salah seorang sahabat bertanya, “Bagaimana jika ia tidak mampu, wahai Rasulullah saw.?” Beliau menjawab, “Menahan diri dari perbuatan buruk, itu merupakan shadaqah.” (HR. Muslim)

6. Mengishlah dua orang yang berselisih

Dalam sebuah hadits digambarkan oleh Rasulullah saw.: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Setiap ruas-ruas persendian setiap insan adalah shadaqah. Setiap hari di mana matahari terbit adalah shadaqah, mengishlah di antara manusia (yang berselisih adalah shadaqah).” (HR. Bukhari)

7. Menjenguk orang sakit

Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda: Dari Abu Ubaidah bin Jarrah ra berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang menginfakkan kelebihan hartanya di jalan Allah swt., maka Allah akan melipatgandakannya dengan tujuh ratus (kali lipat). Dan barangsiapa yang berinfak untuk dirinya dan keluarganya, atau menjenguk orang sakit, atau menyingkirkan duri, maka mendapatkan kebaikan dan kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya. Puasa itu tameng selama ia tidak merusaknya. Dan barangsiapa yang Allah uji dengan satu ujian pada fisiknya, maka itu akan menjadi penggugur (dosa-dosanya).” (HR. Ahmad)

8. Berwajah manis atau memberikan senyuman

Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda: Dari Abu Dzar r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kalian menganggap remeh satu kebaikan pun. Jika ia tidak mendapatkannya, maka hendaklah ia ketika menemui saudaranya, ia menemuinya dengan wajah ramah, dan jika engkau membeli daging, atau memasak dengan periuk/kuali, maka perbanyaklah kuahnya dan berikanlah pada tetanggamu dari padanya.” (HR. Turmudzi)

9. Berlomba-lomba dalam amalan sehari-hari (baca: yaumiyah)

Dalam sebuah riwayat digambarkan: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Siapakah di antara kalian yang pagi ini berpuasa?” Abu Bakar menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.” Rasulullah saw. bersabda, “Siapakah hari ini yang mengantarkan jenazah orang yang meninggal?” Abu Bakar menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.” Rasulullah saw. bertanya, “Siapakah di antara kalian yang hari ini memberikan makan pada orang miskin?” Abu Bakar menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.” Rasulullah saw. bertanya kembali, “Siapakah di antara kalian yang hari ini telah menengok orang sakit?” Abu Bakar menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah semua amal di atas terkumpul dalam diri seseorang melainkan ia akan masuk surga.” (HR. Bukhari)

Rabu, 15 Agustus 2012

Masa Depan Anak Hiperaktif

SEBAGIAN orang menganggap hiperaktivitas atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sebagai tanda-tanda anak nakal. Mereka lalu berpikir ADHD sebagai penyakit. Ada baiknya Anda membuang jauh-jauh pikiran itu. ADHD bukanlah penyakit, tapi sebuah potensi terpendam yang harus diarahkan dengan baik.

Hampir semua orang pasti mengenal ilmuwan Albert Einstein. Tapi apakah Anda tahu bahwa ia juga mengalami ADHD? Bahkan ADHD juga dialami Presiden AS John F Kennedy, ilmuwan Thomas Edison, aktor Sylvester Stallone, pebasket Michael Jordan, dan pebisnis Bill Gates.

Tapi kasus itu terjadi saat mereka masih kanak-kanak. Thomas Edison misalnya. Ia dikeluarkan dari sekolah karena dianggap bodoh. Tapi siapa yang menyangka ia kemudian tumbuh menjadi seorang ilmuwan besar di kemudian hari.

Bahkan Bill Gates menjadi bos perusahaan teknologi Microsoft. Ia menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan harta mencapai Rp610 triliun.

Semasa kecil, mereka bukanlah seorang anak yang bisa diam. Mereka kerap dicap nakal atau bodoh. Padahal mereka memiliki bakat yang sangat luar biasa.

Peneliti dari Dublin, Profesor Michael Fitzgerald, mengatakan anak ADHD yang diarahkan dengan baik akan menjadi orang sukses kelak. Omongannya itu bukan omong kosong. Tapi banyak bukti yang membenarkan pernyataan tersebut.

Gejala anak hiperaktif biasanya sulit menerima sebuah perintah, sukar memusatkan perhatian, mudah kehilangan barang, dan banyak bicara. Penyebab gejala itu masih diperdebatkan. Sebagian peneliti mengatakan pemicu ADHD akibat makanan. Tapi ada pula peneliti yang mengatakan ADHD terjadi akibat faktor genetis atau keturunan.

Apapun pemicunya, Fitzgerald mengatakan ADHD terjadi akibat kondisi otak yang tak dapat memproduksi senyawa kimia untuk mengorganisasikan pikiran. Tak heran bila anak-anak yang terlalu aktif terkesan tak terencana.

Mendidik anak dengan gejala itu memang tak mudah. Pendidikannya perlu diserta dengan kesabaran ketika melihat anak yang nyaris tak bisa diam.

Ada dua cara mengatasi anak hiperaktif, yaitu medis dan non medis. Penanganan dengan medis biasanya menggunakan obat-obatan yang sesuai hasil diagnosa dokter maupun psikolog.

Sedangkan penanganan secara non medis menggunakan cara alternatif tanpa obat. Biasanya anak hiperaktif menjalani pendidikan khusus, terapi perilaku, dan psikoterapi yang melibatkan seluruh anggota keluarga.

Tapi keluarga harus berhati-hari mencari sekolah bagi anak berkebutuhan khusus itu. Suasana belajar dan lingkungan sekolah harus membuatnya nyaman. Keluarga juga dapat mengikutkan kegiatan positif untuk meningkatkan kedisiplinan anak, seperti bela diri, balet, berenang, atau bermain bola basket.

Kegiatan seperti itulah yang membuat Michael Jordan dan perenang dunia Michael Phelps meraih prestasi gemilang.(RRN).Metrotvnews.com

Koperasi Simpan Pinjam Lombok Sejati NTB

Koperasi Simpan Pinjam "LOMBOK SEJATI" NTB berdiri 8 tahun yang lalu, usia itu masih relatif muda..

Diusia yang relatif masih sangat muda potret keberhasilan di tahun 2007 mendapat predikat Koperasi Berprestasi tingkat Propinsi dan pada tahun 2008 tingkat Nasional, serta memiliki jaringan kantor pelayanan yang mencapai 6 kantor yang tersebar dipulau Lombok dengan aset telah mencapai lebih dari 20 Milyar rupiah, mampu melayani anggota dan calon anggota yang jumlahnya lebih dari lima ribu orang. ini membuktikan satu kepercayaan yang besar sekaligus merupakan tekad serius dari Manajemen KSP LOMBOK SEJATI untuk melayani secara prima..