SEBAGIAN orang menganggap hiperaktivitas atau
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sebagai tanda-tanda anak
nakal. Mereka lalu berpikir ADHD sebagai penyakit. Ada baiknya Anda
membuang jauh-jauh pikiran itu. ADHD bukanlah penyakit, tapi sebuah
potensi terpendam yang harus diarahkan dengan baik.
Hampir semua orang pasti mengenal ilmuwan Albert Einstein. Tapi apakah
Anda tahu bahwa ia juga mengalami ADHD? Bahkan ADHD juga dialami
Presiden AS John F Kennedy, ilmuwan Thomas Edison, aktor Sylvester
Stallone, pebasket Michael Jordan, dan pebisnis Bill Gates.
Tapi kasus itu terjadi saat mereka masih kanak-kanak. Thomas Edison
misalnya. Ia dikeluarkan dari sekolah karena dianggap bodoh. Tapi siapa
yang menyangka ia kemudian tumbuh menjadi seorang ilmuwan besar di
kemudian hari.
Bahkan Bill Gates menjadi bos perusahaan teknologi Microsoft. Ia menjadi
orang terkaya kedua di dunia dengan harta mencapai Rp610 triliun.
Semasa kecil, mereka bukanlah seorang anak yang bisa diam. Mereka kerap
dicap nakal atau bodoh. Padahal mereka memiliki bakat yang sangat luar
biasa.
Peneliti dari Dublin, Profesor Michael Fitzgerald, mengatakan anak ADHD
yang diarahkan dengan baik akan menjadi orang sukses kelak. Omongannya
itu bukan omong kosong. Tapi banyak bukti yang membenarkan pernyataan
tersebut.
Gejala anak hiperaktif biasanya sulit menerima sebuah perintah, sukar
memusatkan perhatian, mudah kehilangan barang, dan banyak bicara.
Penyebab gejala itu masih diperdebatkan. Sebagian peneliti mengatakan
pemicu ADHD akibat makanan. Tapi ada pula peneliti yang mengatakan ADHD
terjadi akibat faktor genetis atau keturunan.
Apapun pemicunya, Fitzgerald mengatakan ADHD terjadi akibat kondisi otak
yang tak dapat memproduksi senyawa kimia untuk mengorganisasikan
pikiran. Tak heran bila anak-anak yang terlalu aktif terkesan tak
terencana.
Mendidik anak dengan gejala itu memang tak mudah. Pendidikannya perlu
diserta dengan kesabaran ketika melihat anak yang nyaris tak bisa diam.
Ada dua cara mengatasi anak hiperaktif, yaitu medis dan non medis.
Penanganan dengan medis biasanya menggunakan obat-obatan yang sesuai
hasil diagnosa dokter maupun psikolog.
Sedangkan penanganan secara non medis menggunakan cara alternatif tanpa
obat. Biasanya anak hiperaktif menjalani pendidikan khusus, terapi
perilaku, dan psikoterapi yang melibatkan seluruh anggota keluarga.
Tapi keluarga harus berhati-hari mencari sekolah bagi anak berkebutuhan
khusus itu. Suasana belajar dan lingkungan sekolah harus membuatnya
nyaman. Keluarga juga dapat mengikutkan kegiatan positif untuk
meningkatkan kedisiplinan anak, seperti bela diri, balet, berenang, atau
bermain bola basket.
Kegiatan seperti itulah yang membuat Michael Jordan dan perenang dunia Michael Phelps meraih prestasi gemilang.(RRN).Metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar